top of page
  • Writer's pictureCyrilia Reneldy K.

Studi Kasus Unit Utilitas pada Industri Semen

Soal Ujian Mata Kuliah Utilitas, Semester 4 - 2020


Oleh : Cyrilia Reneldy Kroon

Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro




I. DESKRIPSI SINGKAT INDUSTRI SEMEN Semen merupakan salah satu bahan dasar utama konstruksi bangunan, sehingga menjadikan semen sebagai komoditi yang strategis (Purnawan dan Prabowo, 2017). Salah satu pabrik yang cukup terkenal dalam industri semen di Indonesia adalah PT. Semen Tonasa. Sebagai produsen semen terbesar di kawasan timur Indonesia, PT. Semen Tonasa menempati lahan seluas 1.200 hektar di desa Biringere Kec. Bungoro Kab. Pangkep, sekitar 60 km dari kota Makassar. PT. Semen Tonasa memiliki kapasitas produksi semen hingga 6.700.000 ton per tahun dan memiliki empat unit pabrik yaitu Tonasa unit II, III, IV serta V, sedangkan Tonasa unit I sudah tidak lagi beroperasi. Keempat unit pabrik ini menggunakan proses kering dengan kapasitas masing-masing (Putera, 2017). PT. Semen Tonasa menghasilkan beberapa jenis semen sesuai dengan kebutuhan konsumen antara lain Semen Portland Type I (OPC), Semen Portland Komposit (PCC), Semen Portland Pozzolan (PPC).

II. UTILITAS PADA INDUSTRI SEMEN Unit pendukung proses atau sering pula disebut unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik agar dapat berjalan dengan baik. Penyediaan utilitas dapat dilakukan secara langsung dimana utilitas diproduksi di dalam pabrik tersebut, atau secara tidak langsung yang diperoleh dari pembelian ke perusahaan yang menjualnya. Untuk menunjang kelancaran proses produksi dan melayani kebutuhan bagi karyawan, PT. Semen Tonasa memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut :

A. Penyediaan Air Meskipun menggunakan dry procces, pengoperasian beberapa alat pada pabrik PT. Semen Tonasa masih membutuhkan suplai air. Oleh karena itu, PT. Semen Tonasa menyediakan water treatment plant pribadi milik perusahaan sebagai sumber penyediaan utilitas air yang utama. PT. Semen Tonasa memiliki empat instalasi pengolahan air dan power boiler turbine generator. Water treatment pada PT. Semen Tonasa menggunakan air baku sungai Biringere yang berlokasi di dekat pabrik. Air baku ini ditampung dalam raw water dan menjalani berbagai tahapan proses menjadi air bersih untuk produksi, misalnya pada conditioning tower sebagai bahan spray pendingin, serta kebutuhan rumah tangga, perkantoran dan perumahan pegawai. Dalam pengelolaan air di PT. Semen Tonasa digunakan bahan kimia tambahan yaitu PAC (Poly Alumina Chloride), Synthofloc sebagai penggumpal kotoran dalam air, dan gas clor sebagai pembunuh kuman. Proses penyediaan air di PT. Semen Tonasa dimulai dari air sungai yang dialirkan ke tangki classifier, dicampurkan dengan ketiga bahan tersebut sehingga terjadi pemisahan antara air jernih dengan sludge atau kotoran yang mengendap. Sludge dialirkan ke sludge pit untuk dibuang, sedangkan air yang sudah bebas dari endapan akan diproses dalam sand filter. Khusus untuk kebutuhan perumahan karyawan, air dari sand filter melewati proses klorinasi sehingga lebih layak digunakan. B. Penyediaan Steam Steam dalam industri semen umumnya tidak digunakan dalam proses utama produksi semen, melainkan digunakan sebagai salah satu media pembangkit listrik. Pada PT. Semen Tonasa, steam dihasilkan oleh boiler (ketel uap). Air dalam pipa dipanaskan dengan memanfaatkan panas dari pembakaran bahan bakar sehingga mengahsilkan uap. Boiler disebut water tube boiler. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler, kemudian steam dialirkan melalui sistem pemipaan. Tekanan steam diatur menggunakan keran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. C. Penyediaan Listrik Sumber energi listrik bagi PT. Semen Tonasa disuplai oleh sebuah BTG (Boiler Turbin Generator) yang dikelola sendiri oleh perusahaan. BTG ini terletak di area pelabuhan Biringkassi sekitar 17 km dari pabrik. Ada dua buah BTG yang beroperasi yaitu BTG lama dengan kapasitas 2x25 MW dan BTG baru dengan kapasitas 2x35 MW. Kedua BTG dioperasikan secara bersamaan agar dapat menghasilkan listrik 24 jam nonstop, sehingga kebutuhan untuk pengoperasian pabrik dapat terpenuhi. Pasokan listrik BTG ini mampu memenuhi sekitar 99% dari kebutuhan listrik total PT. Semen Tonasa. Diluar itu, PT. Semen Tonasa masih memanfaatkan pasokan litrik dari PLN sebagai stand by power terutama untuk pengoperasian beberapa alat diunit produksi PT. Semen Tonasa II atau III. Listrik dalam pabrik PT. Semen Tonasa juga digunakan untuk penerangan gedung-gedung kantor maupun control room disekitar pabrik. Prinsip kerja BTG adalah pemanfaatan air laut yang dipanaskan menjadi steam yang menggerakkan generator pembangkit listrik. D. Penyediaan Udara Penyediaan udara digunakan untuk menghembuskan udara panas di clinker cooler, penghembusan udara panas dari suspension preheater ke conditioning tower serta penghembusan gas dari dust collector ke stack. Untuk kebutuhan di PT. Semen Tonasa, terdapat dua macam udara yang digunakan yaitu : 1) Udara tekan Udara tekan didapat dari alat compressor air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan instrumen seperti pembersihan debu pada peralatan proses, pengadukan lapisan material di blending silo dan transportasi material di air slide. Udara ini mempunyai tekanan 2-7 kg/cm2 dihasilkan dari 4 buah plant kompresor udara. Proses diawali dengan mengumpulkan udara ambient, kemudian difiltrasi di air filter, lalu udara masuk ke chamber pengatur tekananan dan kemudian masuk ke compressor element. Udara dari separator akan masuk ke air cooler untuk didinginkan sesuai kebutuhan. 2.) Udara Bebas Digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembakaran, pendinginan klinker dalam grate cooler dan pendinginan peralatan. Kebutuhan udara bebas ini dapat diperoleh dengan menggunakan fan. E. Penyediaan Bahan Bakar Kebutuhan bahan bakar yang dipergunakan di PT. Semen Tonasa antara lain: 1) Batubara Pada PT. Semen Tonasa, Batubara yang diperlukan didatangkan dari Kalimantan dengan nilai kalor sekitar 5700 – 6000 (ADB) Kcal/Kg. Batu bara dipakai untuk pembakaran (proses pembuatan klinker). Fasilitas Coal Unloader System milik PT. Semen Tonasa berlokasi di area Biringkassi dan memiliki kapasitas pembongkaran mencapai 1000 ton/jam. Sistem ini dibangun sebagai solusi terhadap pemenuhan kebutuhan batubara yang meningkat. Berdasarkan data PT Semen Tonasa, kebutuhan bahan bakar batubara meningkat cukup signifikan hingga 100 persen yakni dari satu juta ton per tahun menjadi lebih dari 2,04 juta ton pertahun atau rata-rata dibutuhkan batubara 5.675 ton per hari. 2) Solar Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanasan awal pada rotary kiln. Untuk kebutuhan bahan bakar ini hanya digunakan pada tonasa unit IV dan V. 3) BCO (Bunker C Oil ) Bunker C Oil atau BCO merupakan minyak residu dengan viskositas tinggi. BCO juga dikenal sebagai Residual Fuel Oil (RFO). BCO di PT. Semen Tonasa digunakan pada Tonasa unit II dan III pada saat pemanasan awal di rotary kiln. 4) Bahan Bakar Alternatif Sejak tahun 2009 PT. Semen Tonasa memanfaatkan bahan bakar alternatif seperti sekam padi dan cangkang mente. Bahan bakar alternatif sekam padi di pabrik ini diinjeksikan di sistem preheater kiln II,III,IV. Sedangkan cangkang mente dibakar ditungku untuk menghasilkan udara pengering di cool dryer coal mill system II dan III. Injeksi sekam padi di kiln IV dilakukan di kalsiner. Sedangkan untuk kiln II dan III injeksi sekam padi dilakukan di riser inlet kiln (sistem preheater tanpa kalsiner). F. Pengolahan Limbah Pabrik PT. Semen Tonasa memiliki sistem pengolahan limbah yang cukup sederhana. Limbah pada proses produksi semen dibagi menjadi tiga jenis limbah yaitu padat, cair dan gas. Limbah padat yang dihasilkan merupakan produksi sisa dari unit pembakaran berupa abu (fly ash). Limbah cair yang dihasilkan berasal dari proses pengujian di laboratorium. Sementara itu limbah gas berasal dari unit pembakaran. Limbah fly ash dikumpulkan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan conditioning tower (CT) dan electrostatic precipitator (ESP) yang dioperasikan secara paralel sehingga apabila salah satu alat nonaktif, alat yang satu tetap dapat dioperasikan. Gas panas yang masih mengandung debu akan dilewatkan ke dalam CT untuk kemudian diturunkan temperaturnya sehingga material padat yang terbawa akan jatuh dan dibuang sebagai debu fly ash. Pada ESP, partikel yang terbawah oleh aliran gas panas akan melewati medan magnet di sekitar anoda sehingga muatannya menjadi negatif, kemudian partikel akan tertarik dan menempel pada katoda. Selanjutnya ESP akan digetarkan sehingga partikel yang menempel tersebut akan berjatuhan menuju ke hopper yang dikembalikan lagi ke dalam silo dan digunakan sebagai material ketiga dalam semen. G. Fasilitas Tambahan Adapun fasilitas pendukung lain untuk PT. Semen Tonasa yaitu Pelabuhan Biringkassi. Pelabuhan yang beranjak 17 km dari lokasi pabrik ini berfungsi sebagai fasilitas jaringan distribusi utama antar pulau maupun ekspor dan dapat disandari kapal dengan muatan diatas 17.500 ton. Pelabuhan ini juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik.


DAFTAR PUSTAKA


PT. Semen Tonasa. 2016. Company Profile. Dikutip 18 April 2020 dari website PT. Semen Tonasa http://www.sementonasa.co.id/

Purnawan, Irfan dan Prabowo, Andi. 2017. Pengaruh Penambahan Limestone terhadap Kuat Tekan Semen Portland Komposit. Jurnal Rekayasa Proses, 11 :2, hal. 86-93.

Putera, Mandala Sardy. 2017. Kajian Tanggung Jawa Sosial dan LIngkungan Perusahaan : Upaya Penerapan Carbon Accounting. Skripsi. Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin.

Ulee, Yulianti. 2017. Laporan Praktek Kerja Lapangan Universitas Negeri MakassarPT. Semen Tonasa. Makassar : Universitas Negeri Makassar.

Yunus, Salfia. 2016. Laporan Praktik Kerja Lapangan Water Treatment Plant (WTP) BTG Power Plant PT. Semen Tonasa. Makassar : Politeknik Negeri Ujung Pandang.

458 views

Recent Posts

See All

Unit Operasi IV - Pemisahan Bertingkat

Tugas Mata Kuliah Unit Operasi IV - Pemisahan Bertingkat, Semester 5 - 2020 Soal No.1 100 lb campuran etanol-air dengan kadar etanol 49% berat pada 60 oF dipanaskan sampai temperatur 185oF sehingga te

Soal dan Tugas Reaktor

Mata Kuliah Reaktor, Semester 5 - 2020 Kuis Reaktor : Tugas Reaktor :

Zeolit Alam dan Zeolit Sintesis

Soal Mata Kuliah Peminatan I Katalis, Semester 3 - 2019 Nama : Cyrilia Reneldy Kroon Pretest MKP Katalis Soal : 1. Apa perbedaan zeolit alam dan zeolit sintesis? 2. Kenapa zeolit sintesis ba

bottom of page